Manusia & Harapan
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN
Dosen: SRI HERMAWATI
Disusun Oleh:
KELAS
: 1KA04
ABSEN : 40
NPM
: 17118408
NAMA : YASMIN AURELIA NURQADIRA PUTRI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menjadikan bumi beserta
isinya dengan begitu sempurna dan atas limpahan rahmat, taufiq serta hidayah –
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan dengan mempersembahkan sebuah makalah
yang berjudul “ Manusia dan Harapan ”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Ucapan terima kasih dan rasa hormat
Penulis kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini.Akhir kata, Penulis sampaikan bahwa tiada makalah yang
sempurna tanpa uluran tangan pemerhatinya. Oleh karena itu, kritik serta saran
sangat Penulis harapkan dari pembaca sekalian yang bersifat membangun, agar
demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua
pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi
atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa
harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan
adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan
visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan ciptaan yang kita buat
sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup
tanpa visi dan tujuan.
Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah
mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat
dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi,
peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita
berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang
lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan
setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap
masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko.
Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan
cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh
karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia
dan harapan.
2.
TUJUAN
Tujuan dari penyusunan masalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari
materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
3.
RUMUSAN MASALAH
1.
Sebab-sebab Manusia
Mempunyai Harapan
2.
Cara Untuk Meraih
Harapan
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk
dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.[1]
Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, tetapi diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2]
Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.[1]
Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan
cara berdoa atau berusaha.[2]
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir
positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis
dalam psikologi
untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain
"harapan palsu" adalah kondisi di mana harapan dianggap tidak
memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan
harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil
HARAPAN DENGAN CITA-CITA
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya
saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya,
sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan
cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum
terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan
adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
1.
SEBAB SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada dua hal yang
mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan Kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis,
bergembira, berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan.
Setiap diri manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan.
Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia
lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.
2. Dorongan
Kebutuhan Hidup
Sudah
menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan
rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan,
keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk
memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal
ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik
maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya harapan
itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan
kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima
harapan manusia, yaitu :
1. Harapan untuk
memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2. Harapan untuk
memperoleh keamanan (safety)
3. Harapan untuk
memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
4. Harapan untuk
memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
5. Harapan untuk
memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
2.
CARA UNTUK MERAIH HARAPAN
1.
Pick a Target (Tetapkan Target Anda)
Perjelas Tujuan dan Goals Anda dalam
beberapa hari kedepan atau beberapa bulan berikutnya atau bahkan beberapa tahun
selanjutnya. Anda harus menggambarkan dengan Jelas dan Tegas apa yang
ingin diraih, lebih baik jika diatas kertas dan terpampang di meja kerja atau
di dinding kamar. Figure Out Your Goals akan memperkuat Alam Bawah
Sadar Anda yang secara pasti mengangkat Moral dan Mental meraih Impian
tersebut. Anda harus temukan Passion atau Gairah dalam Kerja dan
Karya untuk meyakinkan Diri Sendiri bahwa Pengembangan Karir atau Pengembangan
Diri adalah Hak dan memerlukan Sikap Mental dan Gairah serta Semangat yang
bergejolak terus menerus.
2.
Make a Commitment (Buatlah Komitmen)
Dimana Anda sangat paham bahwa
Konsistensi dalam sebuah Proses akan menjamin Keberhasilan. Maka Komitmen
dengan Tahapan dan Langkah yang akan diambil adalah Kunci Utama Sukses dalam
Pengembangan Diri dan Karir. Komitmen adalah Keberanian Membuat Keputusan
(Decision Making) dari sekian banyak pertimbangan dan keraguan.
Langkah Pasti hanya akan terjadi pada saat Langkah Pertama telah diambil dan
dilanjutkan dengan Langkah demi Langkah. Ikuti Hati Nurani Anda dalam
mencapai Impian dan Harapan.
3.
Get a Map (Buat Perencanaan)
Peta adalah petunjuk Langkah Kerja
Anda untuk Sukses. Tanpa Arah dan Tujuan maka Anda akan menempuh
perjalanan Panjang tanpa Kepastian. Buatlah Langkah Perencanaan untuk
mencapai Cita-cita, mulai tahap Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi Hasil yang diraih. Buatlah Planning yang mudah diEksekusi
dan diImplementasi. Kesederhanaan
jauh lebih penting daripada Kerumitan, inilah manajemen strategi
paling handal yang perlu Anda lakukan dalam membangun Sukses Diri baik sebagai
Pribadi atau Profesional.
4.
Start Your Engine (Segeralah Bertindak)
Jangan Anda selalu menunggu dengan
dalih kondisi belum memungkinkan atau keadaan tidak mendukung. Jangan
pernah menunggu kondisi sempurna, jika Anda tidak ingin tertinggal dari orang
lain. Kesuksesan bukan menjadi milik orang lain jika Anda meraihnya. Maka
tidak peduli bagaimana pun kondisi saat ini, jika Anda telah menetapkan Hati
untuk berubah dan berkembang dalam Diri dan Profesi, maka segera Ambil
Tindakan.
Jangan sekali-kali menuggu kondisi
Sempurna. Keberhasilan hanya ada pada Tindakan dan teruslah Bergerak,
tidak berhenti sebelum waktunya. Confucius berkata, ” Tidak peduli berapa
pelan Anda berjalan, yang penting Anda tidak Berhenti”. Meraih dan
Mengejar Impian Anda harus dilakukan konsisten, percaya diri dan tekun.
5.
Watch Your Road (Perhatikan Langkah Anda)
Tidak selalu Planning yang sempurna
menghasilkan Performa Maksimal, karena begitu banyak Kendala dan Halangan yang
mungkin dialami dan tidak terhindarkan. Namun demikian Permasalahan yang
mungkin timbul bukan harus dhindari, melainkan Anda harus hadapi dengan
Komitmen akan Cita-cita dan Konsisten akan Proses Kerja. Perhatian setiap
Langkah Kerja Anda, terlebih jika akan terkait dengan banyak orang dan
pihak. Sikap dan Perilaku Adaptif dan Fleksibel sangat diperlukan dalam
Usaha Anda mencapai Impian. Jadilah Pribadi yang Proaktif dengan banyak
Alternatif dalam Bertindak demi sebuah Cita-cita Besar Anda.
6.
Continue to Improve (Perbaikan Berkelanjutan)
Dunia sangat Dinamis, dan orang-orang
sangat Kreatif; Pasar sangat Inovatif; Konsumen sangat Sensitif. Inilah
Tantangan Utama Anda mencapai Keberhasilan dan Kesuksesan dalam Pengembangan
Diri dan Karir. Perhatikan setiap Langkah Kerja dan Perhatikan Lingkungan
Anda, yang selalu berubah setiap saat. Disinilah diperlukan kemampuan
analisa pasar yang handal untuk menjaga Kecepatan Anda memenuhi kebutuhan
konsumen dan pelanggan. Ketika Anda lengah tidak berlaku Lebih Baik, maka
orang lain akan melakukannya, dan pada saat tersebut Anda mulai tertinggal dan
kehilangan momen.
Impian dan Cita-cita adalah Hak setiap
Individu, dimana hal tersebut menjadi faktor utama mengapa setiap Pribadi akan
berjuang dan berusaha melakukan Pengembangan Diri demi hasil yang akan
diraihnya nanti. Bagaimana cara Meraih dan Mengejar Impian Anda
tidak akan dipengaruhi faktor usia dan lingkungan, semua bergantung pada diri
sendiri dan niatan untuk meraihnya.
BAB III
KESIMPULAN
Harapan merupakan kondisi dimana seseorang akan melakukan apapun untuk
mencapai tujuan semaksimal mungkin. Setiap individu memiliki harapannya masing-masing
terhadap kelangsungan hidup mereka.
Usaha yang dilakukan untuk mencapai
suatu harapan sangatlah beragam. Mulai dari bekerja keras, memohon dan berdoa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ada berbagai macam harapan yang ada, namun tidak
semua harapan dapat tercapai dengan mudah. Butuh kerja keras untuk mencapai
harapan tersebut.
Comments
Post a Comment